TEKS
DISKUSI (PRODUKSI)
Struktur:
1. Isu
2. Tesis/ Opini
3. Argumen Pendukung
4. Argumen Penentang
5. Kesimpulan
BBM
NAIK
Berita
mengenai kenaikan BBM sedang hangat diperbincangkan.
Banyak
sekali pro kontra mengenai kenaikan BBM. Kebijakan Pemerintah dalam menaikkan
BBM bertujuan untuk menstabilkan perekonomian Indonesia. Dengan begitu
pemerintah harus mencabut subsidi BBM untuk masyarakat. Namun dengan adanya
pencabutan subsidi BBM, membuat masyarakat resah, karena dengan dicabutnya
subsidi BBM otomatis harga BBM di SPBU melonjak drastis, menimbulkan kenaikan
harga bahan pokok.
Hal
yang Pro atau yang mendukung kenaikan BBM pada tahun 2014 merupakan kebijakan
dari Jokowi- JK selaku Pres-Wapres yang baru terlantik pada tanggal 20 Oktober
2014 menaikkan harga BBM karena ingin menstabilkan perekonomian Indonesia dan
menyetarakan harga BBM di Indonesia dengan harga global. Karena Presiden
sebelumnya yaitu SBY pada masa jabatannya selalu memberikan subsidi BBM kepada
rakyat, alhasil perekonomian di Indonesia tidak stabil.
(baca selengkapnya klik judul diatas)
(baca selengkapnya klik judul diatas)
Tetapi
dengan adanya kenaikan harga BBM menyebabkan masyarakat resah, karena dengan
naiknya harga BBM otomatis harga kebutuhan pokok dan transportasi mengalami
kenaikan. Bahkan dengan naiknya BBM memicu para mahasiswa dan masyarakat
melakukan unjuk rasa besar-besaran. Para mahasiswa dan masyarakat berkeinginan
agar pemerintah menurunkan harga BBM, supaya rakyat kecil tidak terbebani
dengan hal tersebut. Koalisi Merah Putih yang mementingkan kepentingan rakyat
miskin menolak mentah-mentah naiknya harga BBM.
Meskipun
terjadi pro dan kontra mengenai kenaikan harga BBM. Seharusnya Pemerintah
mempunyai solusi yang baik atau jalan tengah dalam menghadapi naiknya harga
BBM, agar rakyat miskin tidak terbebani dengan hal ini, mskipun subidi BBM
dihilangkan. Pemerintah hendaknya memusyawarahkan mengenai kenaikkan harga BBM
sehingga tidak menimbulkan unjuk rasa yang anarkis.
Oleh : Eka Kurniasari Prihananda
Oleh : Eka Kurniasari Prihananda
0 komentar:
Posting Komentar