Rabu, 15 Oktober 2014

SASTRA ANAK (Puisi Lagu Dolanan Anak-anak)


Puisi Lagu Dolanan
          Ekspresi hati yang senang dimanefastikan dalam bentuk lagu-lagu, tembang, atau nyanyian yang bernilai keindahan yang mewakili suasana hati.
          Menurut Mitchell (2003:73) permainan bahasa, misalnya yang diperoleh lewat sarana-sarana aliterasi, asonasi, rima, dan irama akan membuat anak menjadi senang, merasa nikmat, menghilangkan kecemasan, dan menumbuhkan kesadaran diri untuk belajar. Pada saat seperti inilah, baik secara sadar maupun tidak sadar, kita telah memperkenalkan sastra dan menanamkan rasa keindahan kepada anak.
          Perkenalan sastra terhadap anak dapat dipandang sebagai pemicu dan perangsang munculnya rasa keindahan yang telah dimiliki oleh anak.
Menurut Edwards (2004:89) bahwa anak dibesarkan dan belajar tidak dalam kevakuman budaya. Budaya yang dimaksud adalah berbagai adat kebiasaan, perilaku verbal dan nonverbal, dan lain-lain sebagaimana yang didemonstrasikan secara konkret di lingkungan keluarganya dalam mempengaruhi perjalanan dan perkembangan kejiwaan anak.
Anak memang belum dapat membaca, tetapi sudah dapat menerima rangsangan suara dan gerak, maka lewat media suara dan gerak itulah nilai dan kenikmatan dan keindahan diberikan. Sastra yang diperkenalkan kepada anak adalah sastra yang bermediakan suara dan diperkuat dengan gerakan anggota badan yang mendukung. Puisi yang diberikan kepada anak yaitu. Puisi-puisi yang dilagukan, pusi lagu, dan jika cerita fiksi yang diberikan (setelah anak mampu memahami), maka cerita itu adalah cerita yang dikisahkan secara lisan atau dibacakan dari buku.


(baca selengkapnya klik judul diatas) 

Template by:

Free Blog Templates